top of page
Search

Pengalaman Menerjemahkan Nisha

Secara general, ‘Nisha’ bukanlah project menerjemahkan pertama saya. Sebelumnya saya pernah menerjemahkan memoir yang juga ditulis oleh Airin Efferin yang berjudul ‘Sketches and Regrets’. Namun, untuk menerjemahkan novel/novella, ‘Nisha’ merupakan project pertama saya.


Menerjemahkan ‘Nisha’ memberikan sebuah tantangan baru bagi saya. Saya besar dengan membaca banyak novel terjemahan seperti Harry Potter, Lima Sekawan, dan karya-karya Agatha Christie. Jadi sebenarnya saya sudah cukup terbiasa dengan bahasa terjemahan Indonesia. Tapi tentu saja, pengalaman sebagai pembaca yang menikmati tulisan terjemahan dengan pengalaman seseorang yang menerjemahkan tulisan-tulisan tersebut sangat berbeda.


Kata VS Makna

Saya seringkali mendapati diri saya kesulitan menemukan kata-kata dalam bahasa Indonesia yang tepat untuk menerjemahkan kalimat berbahasa Inggrisnya, meskipun saya tahu betul apa yang dimaksud kalimat tersebut.


Contohnya dalam kalimat: ‘She found this gesture rather odd. Since when were Lord Luft and her head on patting terms?’


Meski saya memahami makna kalimat diatas, ungkapan ‘patting terms’ jelas sangatlah asing dalam Bahasa Indonesia. Akhirnya, alih-alih menerjemahkan kalimat tersebut secara harafiah, saya menerjemahkan makna yang tersirat dalam kalimat tersebut, menjadi ‘Gestur yang aneh, pikir Nisha. Sejak kapan Lord Luft boleh menepuk kepalanya?’. Meski berbeda, terjemahan kalimat ini akan membantu pembaca memahami apa yang dimaksud dalam kalimat bahasa aslinya.


Hal yang sama juga terjadi dalam menerjemahkan judul bab 5 ‘A Transfiguration Happens’, yang bila diterjemahkan secara harafiah berarti ‘Terjadinya sebuah transfigurasi’. Meski terjemahan bahasa Indonesianya tidak salah, kalimat tersebut agak kurang efektif, sehingga saya menggantinya menjadi ‘Transfigurasi’ yang merupakan kata serapan dari ‘Transfiguration’ yang berarti perubahan bentuk/wujud. Meskipun kata serapan ini cukup familiar bagi saya (karena nama kelas Professor McGonagall di Harry Potter), penggunannya yang cukup jarang dalam masyarakat kita membuat saya mengubah lagi judul bab 5 menjadi ‘Perubahan Wujud’ sesuai dengan arti dari kata tersebut.


Konsistensi Penerjemahan Kata Sesuai Konteks

Salah satu hal yang saya pelajari selama proses penerjemahan ‘Nisha’ adalah pentingnya konsistensi dalam menejermahkan sebuah kata. Satu kata dalam bahasa Inggris bisa diterjemahkan menjadi dua atau lebih dalam bahasa Indonesia, seperti ‘Soldier’ yang bisa diterjemahkan menjadi ‘Prajurit’ atau ‘Tentara’.


Salah satu kata yang tricky adalah kata ‘you’ yang bisa diterjemahkan menjadi ‘kamu’, ‘kau’, dan ‘Anda’. Saya harus memperhatikan konteks penggunaan kata tersebut, siapa dan kepada siapa kata ‘you’ ditujukan. Dalam percakapan antara Raja Chet dan Lord Luft, ‘Anda’ merupakan pilihan yang cocok karena adanya rasa formalitas dan respek diantara kedua karakter tersebut. Dalam percakapan antara Nisha dan teman-teman sebayanya, ‘Kau’ menjadi pilihan saya karena konteksnya yang lebih informal dan akrab. Sementara ketika Nisha berbicara kepada ayah, ibu, atau bibinya, kata ‘you’ saya terjemahkan sesusai status karakter yang dimaksudkan, yakni ‘ayah/ibu/bibi’, karena ada rasa respek yang informal terhadap mereka dari Nisha.


Dengan memperhatikan konteks dan menjaga konsistensi, pembaca dapat merasakan bentuk hubungan seperti apa yang terjalin diantara kedua karakter yang berdialog.


Bantuan Editor

Sebagai seorang penerjemah, saya cenderung sekali menerjemahkan kata atau kalimat secara harafiah. Contohnya:

Bahasa Inggris

Bahasa Indonesia

The hawk-mass kept growing,

Massa elang itu bertumbuh,

Her dear king father, based on her recent discoveries, was a wholly incapable ruler.

Ayahnya, Sang Raja, yang begitu dia sayangi, berdasarkan penemuannya baru-baru ini, adalah seorang penguasa yang sepenuhnya tidak mampu.

Meski tidak salah dan masih bisa dipahami, pembaca mungkin akan kagok dengan penggunaan kata dan kalimat yang agak tidak biasa dan bertele-tele. Sulit bagi saya untuk bersikap objektif terhadap hasil terjemahan saya sendiri. Disinilah peran editor dibutuhkan.


Dalam hal ini, saya dibantu Krisan dan Sherry untuk menyempurnakan terjemahan bahasa Indonesia ‘Nisha’.



Terjemahan Awal

Terjemahan Final

​Massa elang itu bertumbuh,

Tubuh elang itu semakin besar,

​Ayahnya, Sang Raja, yang begitu dia sayangi, berdasarkan penemuannya baru-baru ini, adalah seorang penguasa yang sepenuhnya tidak mampu.

​Ayahnya, Sang Raja yang begitu ia sayangi, ternyata adalah pemimpin yang tidak mumpuni.

Berkat Krisan dan Sherry, kalimat yang awalnya tidak terlalu efektif dan bertele-tele bisa disederhanakan tanpa mengurangi makna dan esensi cerita, sehingga pembaca dapat menikmati bacaan yang mudah dipahami. (Thank you so much, Krisan & Sherry!)


Bagi saya, menerjemahkan ‘Nisha’ adalah pengalaman dengan banyak pembelajaran yang membantu saya untuk menjadi penerjemah yang lebih baik. Proses ini juga memiliki keseruan tersendiri, seperti halnya keseruan dan tantangan petualangan Nisha dalam menjaga kerajaannya!


Ditulis oleh Juhendy (Joe) Wu





Novel Nisha kini sedang dalam masa pre-order dengan harga khusus Rp 108.000,00. Segera pesan melalui bit.ly/OrderOMAH . Selamat menikmati!

25 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page